Friday 29 July 2011

kisah sejarah nabi muhammad part - 8

assalamualaikum dan bismillah..


salam sayyidul ayyam kepada sahabat semua..macam biasa la cinonex akan share yang boleh di kongsi semua walaupun tak banyak..bukan untuk orang lain tapi untuk diri cinonex sendiri sebenarnye..


kisah sejarah nabi muhammad part 7





Kaum Nasrani Mengajak Nabi Berdebat


Pada masa permulaan Islam mereka mendebat kaum Muslimin tentang itu dengan menggunakan Qur'an, dengan berkata: Bukankah Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad itu mengakui pendapat kami ketika berkata:


“Dan tatkala para malaikat berkata: 'Aduhai Mariam, Tuhan menyampaikan berita gembira kepadamu dengan Firman Tuhan: namanya Isa al Masih anak Mariam, orang terpandang di dunia dan di akhirat dan termasuk orang yang dekat (kepada Tuhan). Ia akan bercakap dengan orang semasa ia anak-anak dan sesudah dewasa dan ia tergolong orang yang baik-baik.' Kata (Mariam)-nya:'Tuhan, dari mana saya akan mendapatkan anak, padahal tidak ada orang yang menyentuhku.' Ia (Tuhan) berkata: 'Begitulah, Tuhan mencipta menurut kehendakNya.


Jika ia memutuskan sesuatu, Ia hanya berkata: Jadilah, maka iapun jadi. Dan ia mengajarkan Kitab kepadanya, hikmah kebijaksanaan, Taurat dan Injil. Dan ia diutus menjadi Rasul bagi Keluarga Israil: 'Aku datang kepadamu membawa sebuah Bukti dari Tuhanmu. Kuciptakan dari tanah liat bentuk serupa burung.


Kutiup ia lalu ia menjadi seekor burung dengan izin Allah, dan aku dapat menyembuhkan orang buta dan berpenyakit kusta serta menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Akupun dapat memberitahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan dalam rumahmu. Itulah suatu bukti bagimu bila kamu orang-orang yang beriman.” (Qur'an, 3:45-49).



Jadi Qur'an menegaskan, bahawa ia menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang buta asal dari kelahiran, menyembuhkan kusta, dan dari segumpal tanah dijadikannya seekor burung dan dapat membuat ramalan dan semua ini adalah merupakan sifat-sifat Ilahiah.


Inilah pandangan kaum Nasrani masa Nabi, yang dijadikan mereka bahan argumen dan mengajaknya berdebat dengan pendirian, bahawa Isa juga Tuhan di samping Allah. Dan ada lagi segolongan mereka itu yang berpendirian menuhankan Mariam kerana Allah telah menurunkan SabdaNya kepadanya.


Pendirian kaum Nasrani yang demikian pada masa itu menganggap Mariam satu dari tiga dalam Triniti Bapa, Anak dan Ruh Kudus. Mereka yang berpendirian dengan menuhankan Isa dan ibunya itu hanya merupakan satu mazhab dari sekian banyak mazhab-mazhab Nasrani yang bermacam-macam dan terpencar-pencar itu.



Orang-orang Nasrani seluruh jazirah Arab dengan alirannya yang bermacam-macam itu mengajak Muhammad berdebat menurut dasar mazhab mereka. Kata mereka Almasih itu ialah Allah, dia anak Allah; kata mereka dia adalah satu dari tiga dalam Triniti. Mereka yang berpendapat pada ketuhanan Isa itu berpegang pada argumen yang disebutkan di atas.


Argumen yang mengatakan bahawa dia anak Allah, sebab bapanya tidak diketahui orang, dan dia bercakap dalam buaian semasa anak-anak, yang tidak pernah terjadi pada siapapun dari anak Adam. Argumen yang mengatakan bahawa dia satu dari tiga dalam Triniti, sebab Allah berkata: Kami perintahkan, Kami jadikan dan Kami tentukan. Kalau hanya Satu tentu berkata: Aku perintahkan, Aku jadikan dan Aku tentukan.


Muhammad mendengarkan semua tanggapan mereka itu, dan mengajaknya berdiskusi dengan cara yang lebih baik. Dalam perdebatan itu ia tidak begitu keras seperti terhadap kaum musyrik dan penyembah berhala. Bahkan dikemukakannya argumen itu berdasarkan wahyu dengan cara yang logik dan sebagaimana yang diterangkan dalam kitab-kitab mereka. Allah berfirman:




“Sebenarnya mereka telah melakukan penghinaan (terhadap Tuhan), mereka yang mengatakan, bahawa Allah ialah Isa al-Masih anak Mariam. Katakan: Siapakah yang dapat merintangi jika Ia hendak membinasakan al-Masih anak Mariam serta ibunya dan setiap orang yang ada di muka bumi ini semua? Kerajaan langit dan bumi serta segala yang ada di antara itu, adalah milik Allah. Ia menciptakan apa yang ada di antara itu, dan Allah Maha Kuasa atas segalanya.


Orang-orang Yahudi dan Nasrani berkata: Kami adalah anak-anak Allah dan yang dicintaiNya. Katakan: Mengapa Ia menyiksamu kerana dosa-dosamu itu? Sebenarnya kamupun manusia, seperti yang pernah diciptakanNya. Ia mengampuni sesiapa sahaja yang dikehendakiNya dan Ia menghukum sesiapa sahaja yang dikehendakiNya. Kerajaan langit dan bumi serta segala yang ada di antara itu, adalah milik Allah. Dan kepadaNyalah kembali sebagai tujuan terakhir.” (Qur'an, 5:17-18).



“Sebenarnya mereka telah melakukan penghinaan (terhadap Tuhan), mereka yang mengatakan, bahawa Allah itu al-Masih anak Mariam. Bahkan al-Masih berkata: Hai anak-anak Israil, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Barangsiapa mempersekutukan Allah, Allah akan mengharamkan syurga baginya dan tempatnya adalah api neraka.


Orang-orang teraniaya itu takkan punyai pembela. Sebenarnya mereka telah melakukan penghinaan (terhadap Tuhan) mereka yang mengatakan, bahawa Allah adalah satu dari tiga dalam Triniti. Tidak ada tuhan kecuali Tuhan Yang Satu. Apabila tidak mahu juga mereka berhenti (menghina Tuhan), pasti mereka yang telah merendahkan (Tuhan), itu akan dijatuhi siksaan yang memedihkan.” (Qur'an, 5:72-73).



“Dan ingat ketika Allah berkata: Hai Isa anak Mariam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang: mengangkatku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? Ia menjawab: Maha Suci Engkau, tidak akan aku mengatakan yang bukan menjadi hakku.


Kalaupun aku mengatakannya, tentu Engkau sudah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada dalam hatiku, tapi aku tidak mengetahui apa yang ada di dalam Dirimu. Maha Mengetahui Engkau atas segala yang gaib. Tidak ada yang kukatakan kepada mereka, selain daripada yang Kauperintahkan kepadaku; supaya mereka menyembah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan akulah saksi mereka selama aku berada di tengah-.engah mereka.


Tetapi setelah Kauwafatkan aku, Engkau Pengawas mereka dan Engkau pula yang menyaksikan segala sesuatu. Kalau Engkau siksa mereka, mereka adalah hamba-hambaMu, kalaupun Engkau ampuni mereka, Engkau Penguasa Maha Mulia dan Bijaksana.” (Qur'an, 5:116-118).



Pandangan Nasrani adalah Triniti dan Isa adalah anak Allah. Sedangkan Islam menolak semua itu dengan tegas sekali, menolak bahawa Tuhan mempunyai anak. “Katakan: 'Allah itu Satu. Allah itu abadi dan mutlak. Tidak beranak dan tidak diperanakkan.


Dan tiada satu apa pun yang menyerupai-Nya.” (Qur'an, 112:1-4) “Tidak sepatutnya bagi Allah akan mengambil anak. Maha Suci Ia.” (Qur'an, 19:35) “Hal seperti terhadap Isa bagi Allah sama seperti terhadap Adam; dijadikan-Nya ia dari tanah lalu dikatakan: jadilah, maka jadilah ia.” (Qur'an, 3:59) Pada dasarnya Islam adalah agama Tauhid, dalam pengertian Tauhid yang murni dan kuat sekali, dan dalam pengertian Tauhid yang sederhana dan jelas sekali.


Setiap kemungkinan yang akan mengaburkan pengertian dan fikiran Tauhid, Islam tegas menolaknya dan menganggapnya kufur. “Allah tidak akan mengampuni bila Dia dipersekutukan. Tetapi selain itu akan diampuniNya sesiapa sahaja yang dikehendakiNya.” (Qur'an, 4:48).



Bagaimanapun konsep Masehi tentang Triniti, yang memang mempunyai hubungan sejarah dengan beberapa agama lama, namun bagi Muhammad itu sama sekali bukan suatu kebenaran. Yang benar ialah Allah itu Esa, tidak bersekutu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada apapun yang menyerupaiNya. Jadi tidak hairan kalau antara Muhammad dengan pihak Nasrani masa itu terjadi diskusi dengan cara yang baik, dan wahyupun memperkuat Muhammad seperti dalam ayat-ayat itu.




bersambung part seterusnye..salah silap sila perbetulkan..






p/s..tak lama dah nak masuk bulan ramadhan..

No comments: