Friday 21 October 2011

kisah sejarah nabi muhammad - part 13 / kristian tidak sesuai dengan watak barat

assalamualaikum,bismillah..


salam jumaat..sambungan dari part 12





Kristian Tidak Sesuai dengan Watak Barat


Akan tetapi kita melihat ada sebab lain di luar kurangnya pengetahuan itu saja yang telah mendorong pihak Barat menjadi fanatik dan sampai membangkitkan peperangan yang begitu fatal, sebentar-sebentar dilancarkan terhadap Islam dan kaum Muslimin.


Juga tidak terlintas dalam fikiran kita tentang apa yang biasa kita rasakan adanya hubungan politik yang buruk dan ingin menguasai bangsa lain untuk dieksploitir. Menurut hemat kita itu adalah akibat -bukan sebab- dan adanya fanatisma yang sudah begitu merasuk sampai ke soal ilmu dan penyelidikan-penyelidikan ilmiah.


Sebabnya ialah, menurut hemat kita, oleh kerana ajaran Kristian yang mengajak orang menjauhkan kehidupan duniawi, sifat maaf dan pengampunan serta pengertian-pengertian hidup rohani yang luhur, tidak sesuai dengan perangai Barat, yang sejak ribuan tahun dalam lingkungan agama polytheisma, dan letak geografisnya menghendaki perjuangan sengit melawan iklim dingin, melawan kesulitan dan keadaan yang serba sukar.


Apabila peristiwa-peristiwa sejarah mengharuskan juga Barat menganut agama Kristian ini, maka tidak boleh lain ia harus juga dilibatkan ke dalam kancah perjuangan itu dan memaksa agama itu meninggalkan sifatnya yang lemah-lembut dan indah, meninggalkan keseimbangan


rohani yang seharusnya menjadi mata rantai kesatuan yang telah disempurnakan oleh Islam: yakni kesatuan yang membuat harmoni antara rohani dan jasmani, antara perasaan dan akal, emosi dan rasio, secara individu dan universal bersama-sama berada dalam hukum alam, yakni keduanya sejalan dalam ruang dan waktu yang tidak terbatas.


Menurut hemat kita, inilah sumber yang menyebabkan fanatisma Barat yang memusuhi Islam, suatu sikap yang menyebabkan kaum Kristian Abisinia menjadi jijik melihatnya - tatkala kaum Muslimin mencari perlindungan pada masa mula-mula Nabi mengajak orang kepada agama Allah.


Inilah, menurut pendapat saya, sebab timbulnya ekses dan cara yang berlebih-lebihan di kalangan orang-orang Barat, baik dalam beragama mahupun dalam atheisma, fanatisma yang berlebih-lebihan serta perjuangan yang tidak mengenal belas kasihan dan tidak mengenal ampun.


Apabila dari mereka sejarah sudah mengenal adanya orang-orang suci, yang dalam hidup mereka mengikuti jejak Isa Al-Masih dan pengikut-pengikutnya, juga sejarah sudah mengenal kehidupan bangsa-bangsa di Barat yang selalu hidup dalam pertentangan, dalam perjuangan, peperangan-peperangan yang dahsyat, atas nama politik atau atas nama agama, dan


dikenalnya pula, bahawa paus-paus atau pembesar-penmbesar gereja dan mereka yang memegang kekuasaan temporal, selalu dalam persaingan mahu saling mengalahkan. Suatu saat golongan ini yang menang, nantinya yang lain lagi yang menang.


Oleh kerana kemenangan terakhir dalam abad kesembilan belas itu berada di tangan kekuasaan temporal, maka kekuasaan ini berusaha hendak membasmi kehidupan rohani atas nama ilmu pengetahuan. Ia menyangka, bahawa dalam kehidupan umat manusia ilmu itu akan dapat menggantikan iman seperti dalam kehidupan rohani.


Sesudah melalui perjuangan yang cukup lama, sekarang mereka mengetahui bahawa pendapat demikian itu salah sekali, dan bahawa apa yang mereka tuju itu dalam kenyataannya tidak mungkin dapat dilaksanakan. Sekarang di Barat terdengar jeritan disana-sini mengajak mereka kembali mencari pegangan rohani yang sudah hilang. Mereka mencari pegangan itu d dalam mahupun di luar teosofi.


Sekiranya ajaran Kristian itu memang sesuai dengan naluri perjuangan yang telah dibawa oleh hukum alam sebagai sebahagian cara hidup Barat, sesudah ternyata konsep materialisma mereka tidak berhasil memberikan konsumsi rohani, tentu akan kita lihat mereka kembali mencari pegangan agama Kristian yang begitu indah, agama Isa anak Mariam -kalaupun Tuhan belum akan membimbing mereka kepada Islam-


dan tidak perlu mereka pergi berpindah ke India atau ke tempat lain, mencari pegangan hidup rohani, yang oleh manusia sangat dirasakan perlunya seperti keperluan bernapas; sebab ini merupakan sebahagian kudratnya, bahkan merupakan sebahagian dari jiwa raganya.




salah silap sila perbetulkan..

No comments: